Saudaraku di seluruh Nusantara . . . .
Seandainya seluruh penduduk dunia ini disuruh tinggal di bumi Nusantara
ini maka mereka akan “betah” dan merasa tidak asing, mengapa ?
jawabnya ya karena sebetulnya Indonesia terutama tanah jawa ini merupakan ‘MOTHER HOME” city untuk seluruh ummatnya Nabi Adam AS.
Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu adanya hanya di negeri Arab, itu juga tidak salah, karena nenek moyang kita juga menyebar kesana.
Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang terbelakang maka jawabannya nanti dulu…
Karena kitalah sesungguhnya RAS PALING UNGGUL diseluruh dunia ini.
Kadang dengan kecerdasan kita yang MasyaAllah menjadikan kita saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu mulut, adu gengsi, dan seterusnya.
Dan tidak akan diketemukan dinegeri manapun dimuka bumi ini kecuali Indonesia.
Itulah ciri negeri para FILSAFAT yang “ADA” dan “BERADA” sebelum negeri-negeri “Teknologi” maupun negeri KEYAKINAN” saling bermunculan di bumi ini.
Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.
Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi.
Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal.
Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma. Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”.
Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha”.dan ditimur tengah Islam Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha ,Injil dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. sedangkan dalam bahasa Ibrani ABRAHAM.
Brahma adalah Nabi Ibrahim
Merupakan peristiwa sejarah namun peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara merupakan peristiwa sejarah yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim). Jadikan semua perbedaan yang ada ini sebagai satu kekuatan nasional yang dahsyat untuk membangun jati diri bangsa Indonesia menggapai mercusuar dunia.
"Dan ingatlah wahai kaum bani jawi ! dulu kamu pernah jaya. Kini ibumu Keturah telah memanggilmu.
Wahai bani jawi ….. carilah tentang siapa dirimu? dari mana kamu berasal? ini semua aku lakukan agar kamu teringat kembali akan asal-usulmu ….. aku sedih melihat kalian tertidur bagaikan mayat. Bangunlah dari tidurmu, jika kamu bangun aku percaya pasti kamu akan ingat akan“hidup” dan “ menghidupkan” tali Allah, itulah keadaanmu dulu mengemban amanah leluhur kita nabi ibrahim a.s. …. itulah janjimu “hidup” di dunia ini, jika keadaanmu telah “hidup” kamu akan seperti nama ibumu Keturah yg selalu harum mewangi selamanya ……"
Saudaraku yang terhormat . . . kita sebagai BANI JAWI harus bersyukur setelah tahu bahwa kita adalah bangsa yang mempunyai kedudukan tinggi keturunan Nabi Ibrahim AS dari pada bangsa lain . . . marilah kita bersatu mempererat tali persaudaraan kita demi bangkitnya Nusantara Jaya . . . salam rahayu . . ._/\_
sebenarnya saya tau soal bani jawi ini dari catatan ayah saya. setelah
saya membaca catatan itu saya mulai tertarik tentang bani jawi. tentang
siapa mereka, untuk misi apakah mereka, dan dari mana mereka.
TENTANG SIAPA BANI JAWI ITU ?
sebenarnya bani jawi mencangkup orang jawa, sunda,dan melayu.sangking rahasianya bani jawi, tak banyak yang mengetahui tentang mereka. padahal andalah mereka. bangsa ini berasal dari asia timur. di asia timurlah peradaban manusia pada awalnya. bangsa yang membangun kota-kota purba dan peperangan-peperangan agung sejak banjir besar. merekalah yang memegang rahasia-rahasia akhir zaman.
sesunguhnya pengembaraan bangsa tersebut adalah satu cerita yang sangat amat panjang, lebih panjang dari cerita Homer,The Iliad and the Odyssey. siapakah bani jawi?, apa misi rahasia bani jawi?
pada saat para ilmuwan memperdebatkan tentang kaum-kaum yang hilang seperti The Lost Tribe of Israel,Atlantis,Lemuria,Sodom and Gomorrah malah masih mencari-cari siapakah Gog and magog,
rahasia bangsa misteri ini masih terpelihara di dalam tabut rahasia sejak beribu-ribu tahun, tiada siapapun yang tahu dari mana asalnya bangsa ini. .Bagaimana bangsa ini boleh wujud di tanah paling selatan benua Asia,’di penghujung dunia’.Bangsa yang hilang masih tidur dan ditidurkan.’Di hujung dunia’,setelah penat mengembara,bangsa misteri berehat dan berehat…tidur dengan lenanya…senyap sunyi tanpa siapa mengganggu walaupun Hitler telah pergi ke Tibet mencari bangsa misteri ini, tetapi dia juga ketinggalan jejak mereka… …… Dimanakah bangsa misteri ini meneruskan perjalanan mereka? Masih adakah masa lagi untuk menjejaki mereka? Mengapa Israel bersusah-payah membangun pangkalan dan pengaruhnya di Singapura? Apa kaitan Cina Singapura dengan Yahudi Zionis? Adakah terdapat apa-apa perancangan ketika Stamford Raffles menjejakkan kakinya di Pulau Singapura? Apa hubungan Bangsa Melayu dengan Bangsa Yahudi? Apakah dia alter Paling Rahasia Bangsa Melayu?. Apa yang terjadi 2000 tahun sebelum Masehi di antara Melayu dan Yahudi? ‘Dihujung Dunia’ bangsa ini masih nyenyak tidur! …J. Crawfurd menambah hujahnya dengan bukti bahawa bangsa Melayu dan bangsa Jawa telah memiliki taraf kebudayaan yang tinggi dalam abad kesembilan belas. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah mengalami perkembangan budaya beberapa abad lamanya. Beliau sampai pada satu kesimpulan bahawa: *Orang Melayu itu tidak berasal dari mana-mana, tetapi malah merupakan induk yang menyebar ke tempat lain…. … Rahasia yang terpendam beribu tahun tentang satu bangsa pengembara yang mencari ‘Tanah yang Dijanjikan’ semakin lama semakin terbongkar dengan penemuan pelbagai artifak yang penuh misteri dan mengundang pertanyaan seperti penemuan keris di sebuah kuil purba di Okinawa Jepun,kendi purba yang sama di Vietnam,Kemboja dan Pahang,penemuan kota purba yang dinamakan Jawi/Jawa di Jordan dan juga penemuan keris purba di Rusia selain gendang Dong Son dan Kapak Tua Asia Tengah yang popular itu. APA MAKSUD KEPADA SEMUA MISTERI INI?..
LELUHUR BANGSA JAWA/BANI JAWI
Di dalam mitologi jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur bangsa sunda (JAWA) adalah
batara brahma atau sri maharaja sunda, yang bermukim di gunung mahera selain itu, nama
batara brahma, juga terdapat di dalam silsilah babad tanah jawi. Di dalam silsilah itu, bermula
dari nabi adam yang berputera nabi syits, kemudian nabi syits menurunkan sang hyang nur
cahya, yang menurunkan sang hyang nur rasa. sang hyang nur rasa kemudian menurukan
sang hyang wenang, yang menurunkan sang hyang tunggal. dan sang hyang tunggal menurunkan
batara guru, yangmenurunkan batara brahma.
berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno orang jawa, batara brahma adalah leluhurnya
raja-raja di tanah jawa.
BANI JAWI KETURUNAN NABI IBRAHIM
Di dalam Kitab ‘al-Kamil fi al-Tarikh‘ tulisan Ibnu Athir,
menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis, dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, semakin nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti Kebangsaaan Malaysia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA Melayu, terdapat 27% Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik).
Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil.
Sekilas dari beberapa pernyataan di atas, sepertinya terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Akan tetapi, setelah melalui penyelusuran yang lebih mendalam, diperoleh fakta, bahwa Brahma yang terdapat di dalam Metologi Jawa indentik dengan Nabi Ibrahim.
BRAHMA ADALAH NABI IBRAHIM
Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).
Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah Nabi Ibrahim, di antaranya :
1. nabi ibrahim memiliki isteri bernama sara, sementara brahma memiliki isteri bernama saraswati
2. nabi ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernama ismail, sementara brahma terhadap anak sulungnya yang bernama atharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali)…
3.brahma adalah perlambang monotheisme, yaitu keyakinan bahwa tuhan itu satu (brahmana), sementara nabi ibrahim adalah rasul yng mengajarkan ke-ESAan allah
Ajaran Monotheisme di dalam Kitab Veda, antara lain :
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya berasal dari Brahma (Nabi Ibrahim). Jadi makna awal dari Brahma bukanlah Pencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha Pencipta.
4. nabi ibrahim mendirikan Bitullah (ka'bah) di bakkah (mekkah), sementara itu brahma membangun rumah tuhan, agar tuhan di ingat di sana (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).
Bahkan secara rinci, kitab Veda menceritakan tentang bangunan tersebut :
Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan putaran dan sembilan pintu… (Atharva Veda 10:2:31)
Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang Ka’bah yang didirikan Nabi Ibrahim.
Makna delapan putaran adalah delapan garis alami yang mengitari wilayah Bakkah, diantara perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan, Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi Qabes dan Jabl Umar.
Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas, Bab al Nabi, Bab al Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.
Monotheisme Ibrahim
Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa ajaran Monotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Jawa, yang merupakan suku terbesar dari Bani Jawi.
Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.
Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya ‘Allah Yang Maha Kuasa‘, yang dilambangkan dengan ucapan bahasa ‘Nu Ngersakeun‘ atau disebut juga ‘Sang Hyang Keresa‘.
Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Pelabuhan ini berkembang dengan baik, dikarenakan ada bangsa yang mengatur, serta menjaganya dari serangan bajak laut atau negara lain.
Penguasa Pelabuhan Barus, dikenal dengan nama Bangsa Malai. Malai dalam bahasa Sanskrit atau Tamil, berarti bukit (gunung). Seperti namanya, Bangsa Malai bermukim di sekitar perbukitan (dataran tinggi).
ASAL MUASAL BANGSA MALAI
Diperkirakan bangsa Malai, bermula dari 4 (empat) bangsa, yakni Arab-Cina-Eropa-Hindia, terkadang disingkat ACEH (sampai sekarang istilah ACEH masih dinisbatkan kepada keturunan Bangsa Malai yang tinggal di ujung utara pulau sumatera).
Bangsa yang pertama datang adalah Bangsa Hindia Malaya (Himalaya). Bangsa Himalaya merupakan interaksi antara Bangsa Hindia (keturunan Kusy keturunan Ham bin Nabi Nuh), dengan Bangsa Malaya (keturunan Bangsa Malaya Purba/Atlantis/Sundaland [Penduduk Asli Nusantara], yang selamat dari bencana banjir Nuh).
Pada awalnya mereka tinggal di kaki gunung Himalaya, sekitar tahun 6.000SM mereka datang ke pulau sumatera. Mereka menyusul kerabatnya bangsa Polinesia (keturunan Heth keturunan Ham bin Nabi Nuh), yang telah terlebih dahulu datang, dan bertempat tinggal di bagian timur Nusantara.
Pada sekitar tahun 4.500SM, datang Bangsa Cina atau Bangsa Formosa (keturunan Shini keturunan Yafits bin Nabi Nuh). Bangsa ini membawa budaya Agraris dari tempat asalnya.
Setelah itu sekitar tahun 2.500SM, datang Bangsa Eropa atau Bangsa Troya/Romawi Purba (keturunan Rumi keturunan Yafits bin Nabi Nuh), mereka membawa Peradaban Harappa, yang dikenal sudah sangat maju.
Dan terakhir sekitar tahun 2.200SM datang Bangsa Arab Purba atau Bangsa Khabiru (keturunan ‘Ad keturunan Sam bin Nabi Nuh). Bangsa Khabiru adalah pengikut setia Nabi Hud, mereka datang dengan membawa keyakinan Monotheisme, di dalam masyarakat pulau sumatera.
Penyatuan ke-empat bangsa ini di kenal dengan nama Bangsa Malai (Bangsa Aceh Purba/Melayu Proto), dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan petani.
Bangsa Malai sebagaimana leluhur pertamanya Bangsa Himalaya, mendiami daerah dataran tinggi, yaitu di sepanjang Bukit Barisan (dari Pegunungan Pusat Gayo di utara, sampai daerah sekitar Gunung Dempo di selatan).
Bermula dari Bukit Barisan inilah, Bangsa Malai menyebar ke pelosok Nusantara, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya, Siam, Kambujiya, Sunda, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
BANGSA MALAI PELIDUNG NUSANTARA
Menurut para sejarawan, Bangsa Mongoloid begitu mendominasi daerah di sebelah utara Nusantara.
Muncul pertanyaan, mengapa bangsa Mongoloid (Jengis Khan) tidak sampai meluaskan kekuasaan sampai ke selatan, bukankah nusantara adalah daerah yang sangat layak untuk dikuasai? Daerahnya subur, serta tersimpan beraneka bahan tambang seperti emas, timah dan sebagainya.
APA YANG MEREKA TAKUTKAN???
Jawabnya hanya satu, karena NUSANTARA ketika itu, dilindungi Bangsa Malai. Bangsa Malai dikenal sangat kesohor memiliki angkatan laut digdaya, kekuatan maritim yang kuat, dan balatentaranya secara personal memiliki ilmu beladiri yang mumpuni, Penguasa lautan sehingga Nusantara terkenal sbg kerajaan super power dari timur, bahkan jauh ribuan tahun sebelum bangsa Mongol berkuasa.
sampai disini dulu petualangan bani jawi. masih ada beribu kata lagi yang akan saya ungkap dan ingatlah
ANDALAH BANI JAWI . di edisi berikutnya saya akan mengungkap siti Qanturah leluhur bani jawi, sejarah kota barus, rahasia otak orang jawa, dan rahasia terbesar. jadi tuggulah edisi berikutnya tentang bani jawi, bangsa misterius yang hilang, pemegang rahasia akhir zaman.
jawabnya ya karena sebetulnya Indonesia terutama tanah jawa ini merupakan ‘MOTHER HOME” city untuk seluruh ummatnya Nabi Adam AS.
Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu adanya hanya di negeri Arab, itu juga tidak salah, karena nenek moyang kita juga menyebar kesana.
Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang terbelakang maka jawabannya nanti dulu…
Karena kitalah sesungguhnya RAS PALING UNGGUL diseluruh dunia ini.
Kadang dengan kecerdasan kita yang MasyaAllah menjadikan kita saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu mulut, adu gengsi, dan seterusnya.
Dan tidak akan diketemukan dinegeri manapun dimuka bumi ini kecuali Indonesia.
Itulah ciri negeri para FILSAFAT yang “ADA” dan “BERADA” sebelum negeri-negeri “Teknologi” maupun negeri KEYAKINAN” saling bermunculan di bumi ini.
Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.
Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi.
Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal.
Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma. Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”.
Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha”.dan ditimur tengah Islam Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha ,Injil dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. sedangkan dalam bahasa Ibrani ABRAHAM.
Brahma adalah Nabi Ibrahim
Merupakan peristiwa sejarah namun peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara merupakan peristiwa sejarah yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim). Jadikan semua perbedaan yang ada ini sebagai satu kekuatan nasional yang dahsyat untuk membangun jati diri bangsa Indonesia menggapai mercusuar dunia.
"Dan ingatlah wahai kaum bani jawi ! dulu kamu pernah jaya. Kini ibumu Keturah telah memanggilmu.
Wahai bani jawi ….. carilah tentang siapa dirimu? dari mana kamu berasal? ini semua aku lakukan agar kamu teringat kembali akan asal-usulmu ….. aku sedih melihat kalian tertidur bagaikan mayat. Bangunlah dari tidurmu, jika kamu bangun aku percaya pasti kamu akan ingat akan“hidup” dan “ menghidupkan” tali Allah, itulah keadaanmu dulu mengemban amanah leluhur kita nabi ibrahim a.s. …. itulah janjimu “hidup” di dunia ini, jika keadaanmu telah “hidup” kamu akan seperti nama ibumu Keturah yg selalu harum mewangi selamanya ……"
Saudaraku yang terhormat . . . kita sebagai BANI JAWI harus bersyukur setelah tahu bahwa kita adalah bangsa yang mempunyai kedudukan tinggi keturunan Nabi Ibrahim AS dari pada bangsa lain . . . marilah kita bersatu mempererat tali persaudaraan kita demi bangkitnya Nusantara Jaya . . . salam rahayu . . ._/\_
Jumat, 26 September 2014
RAHASIA PEMEGANG AKHIR ZAMAN,, BANI JAWI
TENTANG SIAPA BANI JAWI ITU ?
sebenarnya bani jawi mencangkup orang jawa, sunda,dan melayu.sangking rahasianya bani jawi, tak banyak yang mengetahui tentang mereka. padahal andalah mereka. bangsa ini berasal dari asia timur. di asia timurlah peradaban manusia pada awalnya. bangsa yang membangun kota-kota purba dan peperangan-peperangan agung sejak banjir besar. merekalah yang memegang rahasia-rahasia akhir zaman.
sesunguhnya pengembaraan bangsa tersebut adalah satu cerita yang sangat amat panjang, lebih panjang dari cerita Homer,The Iliad and the Odyssey. siapakah bani jawi?, apa misi rahasia bani jawi?
pada saat para ilmuwan memperdebatkan tentang kaum-kaum yang hilang seperti The Lost Tribe of Israel,Atlantis,Lemuria,Sodom and Gomorrah malah masih mencari-cari siapakah Gog and magog,
rahasia bangsa misteri ini masih terpelihara di dalam tabut rahasia sejak beribu-ribu tahun, tiada siapapun yang tahu dari mana asalnya bangsa ini. .Bagaimana bangsa ini boleh wujud di tanah paling selatan benua Asia,’di penghujung dunia’.Bangsa yang hilang masih tidur dan ditidurkan.’Di hujung dunia’,setelah penat mengembara,bangsa misteri berehat dan berehat…tidur dengan lenanya…senyap sunyi tanpa siapa mengganggu walaupun Hitler telah pergi ke Tibet mencari bangsa misteri ini, tetapi dia juga ketinggalan jejak mereka… …… Dimanakah bangsa misteri ini meneruskan perjalanan mereka? Masih adakah masa lagi untuk menjejaki mereka? Mengapa Israel bersusah-payah membangun pangkalan dan pengaruhnya di Singapura? Apa kaitan Cina Singapura dengan Yahudi Zionis? Adakah terdapat apa-apa perancangan ketika Stamford Raffles menjejakkan kakinya di Pulau Singapura? Apa hubungan Bangsa Melayu dengan Bangsa Yahudi? Apakah dia alter Paling Rahasia Bangsa Melayu?. Apa yang terjadi 2000 tahun sebelum Masehi di antara Melayu dan Yahudi? ‘Dihujung Dunia’ bangsa ini masih nyenyak tidur! …J. Crawfurd menambah hujahnya dengan bukti bahawa bangsa Melayu dan bangsa Jawa telah memiliki taraf kebudayaan yang tinggi dalam abad kesembilan belas. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah mengalami perkembangan budaya beberapa abad lamanya. Beliau sampai pada satu kesimpulan bahawa: *Orang Melayu itu tidak berasal dari mana-mana, tetapi malah merupakan induk yang menyebar ke tempat lain…. … Rahasia yang terpendam beribu tahun tentang satu bangsa pengembara yang mencari ‘Tanah yang Dijanjikan’ semakin lama semakin terbongkar dengan penemuan pelbagai artifak yang penuh misteri dan mengundang pertanyaan seperti penemuan keris di sebuah kuil purba di Okinawa Jepun,kendi purba yang sama di Vietnam,Kemboja dan Pahang,penemuan kota purba yang dinamakan Jawi/Jawa di Jordan dan juga penemuan keris purba di Rusia selain gendang Dong Son dan Kapak Tua Asia Tengah yang popular itu. APA MAKSUD KEPADA SEMUA MISTERI INI?..
LELUHUR BANGSA JAWA/BANI JAWI
Di dalam mitologi jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur bangsa sunda (JAWA) adalah
batara brahma atau sri maharaja sunda, yang bermukim di gunung mahera selain itu, nama
batara brahma, juga terdapat di dalam silsilah babad tanah jawi. Di dalam silsilah itu, bermula
dari nabi adam yang berputera nabi syits, kemudian nabi syits menurunkan sang hyang nur
cahya, yang menurunkan sang hyang nur rasa. sang hyang nur rasa kemudian menurukan
sang hyang wenang, yang menurunkan sang hyang tunggal. dan sang hyang tunggal menurunkan
batara guru, yangmenurunkan batara brahma.
berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno orang jawa, batara brahma adalah leluhurnya
raja-raja di tanah jawa.
BANI JAWI KETURUNAN NABI IBRAHIM
Di dalam Kitab ‘al-Kamil fi al-Tarikh‘ tulisan Ibnu Athir,
menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis, dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, semakin nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti Kebangsaaan Malaysia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA Melayu, terdapat 27% Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik).
Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil.
Sekilas dari beberapa pernyataan di atas, sepertinya terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Akan tetapi, setelah melalui penyelusuran yang lebih mendalam, diperoleh fakta, bahwa Brahma yang terdapat di dalam Metologi Jawa indentik dengan Nabi Ibrahim.
BRAHMA ADALAH NABI IBRAHIM
Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).
Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa ‘Ibriyah, kata ‘Ibriyah berasal dari ‘ain, ba, ra atau ‘abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).
Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah Nabi Ibrahim, di antaranya :
1. nabi ibrahim memiliki isteri bernama sara, sementara brahma memiliki isteri bernama saraswati
2. nabi ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernama ismail, sementara brahma terhadap anak sulungnya yang bernama atharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali)…
3.brahma adalah perlambang monotheisme, yaitu keyakinan bahwa tuhan itu satu (brahmana), sementara nabi ibrahim adalah rasul yng mengajarkan ke-ESAan allah
Ajaran Monotheisme di dalam Kitab Veda, antara lain :
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya berasal dari Brahma (Nabi Ibrahim). Jadi makna awal dari Brahma bukanlah Pencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha Pencipta.
4. nabi ibrahim mendirikan Bitullah (ka'bah) di bakkah (mekkah), sementara itu brahma membangun rumah tuhan, agar tuhan di ingat di sana (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).
Bahkan secara rinci, kitab Veda menceritakan tentang bangunan tersebut :
Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan putaran dan sembilan pintu… (Atharva Veda 10:2:31)
Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang Ka’bah yang didirikan Nabi Ibrahim.
Makna delapan putaran adalah delapan garis alami yang mengitari wilayah Bakkah, diantara perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan, Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi Qabes dan Jabl Umar.
Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas, Bab al Nabi, Bab al Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.
Monotheisme Ibrahim
Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa ajaran Monotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Jawa, yang merupakan suku terbesar dari Bani Jawi.
Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.
Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya ‘Allah Yang Maha Kuasa‘, yang dilambangkan dengan ucapan bahasa ‘Nu Ngersakeun‘ atau disebut juga ‘Sang Hyang Keresa‘.
Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Pelabuhan ini berkembang dengan baik, dikarenakan ada bangsa yang mengatur, serta menjaganya dari serangan bajak laut atau negara lain.
Penguasa Pelabuhan Barus, dikenal dengan nama Bangsa Malai. Malai dalam bahasa Sanskrit atau Tamil, berarti bukit (gunung). Seperti namanya, Bangsa Malai bermukim di sekitar perbukitan (dataran tinggi).
ASAL MUASAL BANGSA MALAI
Diperkirakan bangsa Malai, bermula dari 4 (empat) bangsa, yakni Arab-Cina-Eropa-Hindia, terkadang disingkat ACEH (sampai sekarang istilah ACEH masih dinisbatkan kepada keturunan Bangsa Malai yang tinggal di ujung utara pulau sumatera).
Bangsa yang pertama datang adalah Bangsa Hindia Malaya (Himalaya). Bangsa Himalaya merupakan interaksi antara Bangsa Hindia (keturunan Kusy keturunan Ham bin Nabi Nuh), dengan Bangsa Malaya (keturunan Bangsa Malaya Purba/Atlantis/Sundaland [Penduduk Asli Nusantara], yang selamat dari bencana banjir Nuh).
Pada awalnya mereka tinggal di kaki gunung Himalaya, sekitar tahun 6.000SM mereka datang ke pulau sumatera. Mereka menyusul kerabatnya bangsa Polinesia (keturunan Heth keturunan Ham bin Nabi Nuh), yang telah terlebih dahulu datang, dan bertempat tinggal di bagian timur Nusantara.
Pada sekitar tahun 4.500SM, datang Bangsa Cina atau Bangsa Formosa (keturunan Shini keturunan Yafits bin Nabi Nuh). Bangsa ini membawa budaya Agraris dari tempat asalnya.
Setelah itu sekitar tahun 2.500SM, datang Bangsa Eropa atau Bangsa Troya/Romawi Purba (keturunan Rumi keturunan Yafits bin Nabi Nuh), mereka membawa Peradaban Harappa, yang dikenal sudah sangat maju.
Dan terakhir sekitar tahun 2.200SM datang Bangsa Arab Purba atau Bangsa Khabiru (keturunan ‘Ad keturunan Sam bin Nabi Nuh). Bangsa Khabiru adalah pengikut setia Nabi Hud, mereka datang dengan membawa keyakinan Monotheisme, di dalam masyarakat pulau sumatera.
Penyatuan ke-empat bangsa ini di kenal dengan nama Bangsa Malai (Bangsa Aceh Purba/Melayu Proto), dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan petani.
Bangsa Malai sebagaimana leluhur pertamanya Bangsa Himalaya, mendiami daerah dataran tinggi, yaitu di sepanjang Bukit Barisan (dari Pegunungan Pusat Gayo di utara, sampai daerah sekitar Gunung Dempo di selatan).
Bermula dari Bukit Barisan inilah, Bangsa Malai menyebar ke pelosok Nusantara, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya, Siam, Kambujiya, Sunda, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
BANGSA MALAI PELIDUNG NUSANTARA
Menurut para sejarawan, Bangsa Mongoloid begitu mendominasi daerah di sebelah utara Nusantara.
Muncul pertanyaan, mengapa bangsa Mongoloid (Jengis Khan) tidak sampai meluaskan kekuasaan sampai ke selatan, bukankah nusantara adalah daerah yang sangat layak untuk dikuasai? Daerahnya subur, serta tersimpan beraneka bahan tambang seperti emas, timah dan sebagainya.
APA YANG MEREKA TAKUTKAN???
Jawabnya hanya satu, karena NUSANTARA ketika itu, dilindungi Bangsa Malai. Bangsa Malai dikenal sangat kesohor memiliki angkatan laut digdaya, kekuatan maritim yang kuat, dan balatentaranya secara personal memiliki ilmu beladiri yang mumpuni, Penguasa lautan sehingga Nusantara terkenal sbg kerajaan super power dari timur, bahkan jauh ribuan tahun sebelum bangsa Mongol berkuasa.
sampai disini dulu petualangan bani jawi. masih ada beribu kata lagi yang akan saya ungkap dan ingatlah
ANDALAH BANI JAWI . di edisi berikutnya saya akan mengungkap siti Qanturah leluhur bani jawi, sejarah kota barus, rahasia otak orang jawa, dan rahasia terbesar. jadi tuggulah edisi berikutnya tentang bani jawi, bangsa misterius yang hilang, pemegang rahasia akhir zaman.
SERUAN UNTUK BANI JAWI
Sejarah mencatatkan, terdapat 3 bani keturunan Nabi Ibrahim AS iaitu Bani Arab, Bani Israel dan Bani Jawi. Bani Israel tahu bahawa riwayat Bani mereka akan ditamatkan oleh Bani Jawi. Pemimpin Bani Jawi adalah gabungan benih Bani Arab dan Bani Jawi iaitu al Mahdi. Justeru Bani Israel berusaha bermati-matian mencari al Mahdi.
Bani Jawi adalah pengembara hebat membawa misi ke Semenanjung di Hujung
dunia yang di panggil oleh Ptolemy sebagai Semenanjung Emas atau “Golden Chersonese”
dan kemudiannya dikenali sebagai Tanah Melayu. Bani Jawi menerima Islam
tanpa peperangan dan mendukung Islam dengan sempurna. Di bumi Jawi ini
al Mahdi dilahirkan ke dunia dan membesar menanti hari untuk pulang ke
tanah asal nenek moyangnya .
Telah lama Yahudi Illuminati mencari bani Jawi@ kaum yang hilang. Kini
Yahudi telah mengetahui di manakah “promised land” iaitu Bumi
Malaysia@Tanah Melayu@Tanah Jawi@Tanah Jantung hati@Tanah dihujung
dunia.
Yahudi sedang berusaha menjejaki lokasi Al Mahdi.
Yahudi tahu Al Mahdi ada di bumi Jawi ini.
Yahudi sedang berusaha menjejaki lokasi Al Mahdi.
Yahudi tahu Al Mahdi ada di bumi Jawi ini.
Tetapi ketentuan Allah mengatasi segalanya.
Sebagaimana Allah selamatkan Nabi Musa AS di dalam istana Firaun,
sebagaimana Allah selamatkan Nabi Ibrahim di dalam api,
sebagaimana Allah selamatkan Nabi Isa Al Masih dari kepungan Yahudi ,
sebagaimana Allah selamatkan Nabi Muhammad SAW dari kepungan kafirin
begitulah Allah akan selamatkan al Mahdi dari konspirasi Yahudi dan kuncu-kuncunya.
Bacalah catatan pengembaraan bani misteri ini mencari “promised land”untuk menunaikan misi suci wasiat Nabi Ibrahim AS.
BANI JAWI @ BANGSA JAWI /MELAYU
- Tanah Jawi – ialah gelaran kepada Tanah Melayu
- Orang Jawi – ialah gelaran orang Arab kepada orang Melayu
- Tulisan Jawi – ialah tulisan yang digunakan oleh orang Melayu
- Masuk Jawi – berkhatan iaitu salah satu amalan yang diajar Nabi Ibrahim dan menjadi amalan orang Melayu @ jawi zaman berzaman.
Terdapat satu kajian bahawa bangsa Mala@ Melayu adalah berasal dari
keturunan Nabi Ibrahim dari isteri ketiganya yang bernama Siti
Qaturah@Keturah.
Adakah Bangsa Melayu merupakan salah satu bangsa yang dicari-cari oleh Yahudi selama ini??
Kerana menurut kitab Yahudi…di akhir zaman nanti bangsa Yahudi akan
disembelih oleh saudara mereka yang lain… iaitu Bangsa Jawi !!!
Siapakah Melayu ?
Dari manakah asal usulnya bangsa Melayu itu ?
Ketika ramai
pengkaji memperdebatkan kaum-kaum yang hilang seperti The Lost Tribe of
Israel, Atlantis, Lemuria, Sodom and Gomorrah malah masih mencari-cari
siapakah Gog and Magog ,rahsia bangsa misteri ini masih terpelihara di
dalam Kotak Tabut sejak beribu-ribu tahun.
Tiada siapa yang
tahu dari mana asalnya bangsa ini. Bagaimana bangsa ini boleh wujud di
tanah paling selatan benua Asia,’di penghujung dunia’. Bangsa yang
hilang masih tidur dan ditidurkan ‘Di hujung dunia’, setelah penat
mengembara, bangsa misteri berehat dan berehat…tidur dengan
lenanya…senyap sunyi tanpa siapa mengganggu walaupun Hitler telah pergi
ke Tibet menjejak bangsa misteri ini, tetapi dia juga kehilangan jejak
mereka.
Di manakah bangsa misteri ini mengakhiri perjalanan mereka ?
Masih adakah lagi masa untuk menjejaki mereka ?
Rupa-rupanya ‘Di hujung Dunia’ bangsa ini masih nyenyak bertapa !
Wahai Bani Jawi, wahai keturunan kaum yang hilang.
Ketahuilah bahawa kehadiran kita di bumi Jawi ini adalah ketentuan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Ibrahim AS.
Ketahuilah bahawa kehadiran kita di bumi Jawi ini adalah ketentuan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Ibrahim AS.
Sebelum wafat,
Nabi Ibrahim AS telah mewasiatkan kepada anak-anaknya untuk mencari
sekeping tanah semenanjung di hujung dunia. Kerana di sana nanti akan
zahir dari keturunan ini satu Raja akhir zaman bernama Al Mahdi.
Diceritakan juga
al Mahdi akan pulang semula ke tanah asal bersama kaumnya dan akan
memusnahkan bangsa Yahudi. Wasiat ini dilaksanakan oleh anak-anak Nabi
Ibrahim dan kisah ini dicatit dalam kitab-kitab Yahudi.
Sejarah berlalu zaman berzaman.
Kisah ini juga diceritakan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat. 60 orang para sahabat telah mengembara ke Timur mencari Bani Jawi.
Kisah ini juga diceritakan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat. 60 orang para sahabat telah mengembara ke Timur mencari Bani Jawi.
Akhirnya Bani
Jawi menerima Islam tanpa peperangan. Bani Jawi terkenal dengan akhlak
dan kelemahlembutan mereka kerana mereka berdarah bangsawan dan kesatria
perang yang dihormati.
Manakala kaum
Yahudi sejak sekian lama, mencari merata-rata lokasi kaum yang hilang
ini. Bani Jawi mesti dicari dan dihapuskan. Imam Mahadi adalah sasaran
utama yang mesti dimusnahkan. Samalah seperti Firaun mencari Nabi Musa
a.s.
Mereka meracuni
keturunan Rasulullah SAW supaya tiada zuriat akan diperturunkan pada
generasi suci dan dengan itu Al Mahdi tidak dilahirkan. Ketentuan Ilahi
tiada siapa boleh menghalang. Al Mahdi tetap dizahirkan oleh Allah SWT.
Nun dinegara yang terletak antara tiga lautan. Air buminya tidak panas
dan tidak sejuk. Terletak cantik di hujung dunia. Semenanjung berbentuk
jantung. Bumi bertuah. Bumi Jawi,Tanah Melayu.
Yahudi
laknatullah tahu al Mahdi telah wujud dan zahir di tanah jawi ini tetapi
di negeri mana, di daerah mana, di kampung mana dan di rumah mana ?
Untuk mencari al
Mahdi, Yahudi telah membuat pengkalan di Singapura. Telah berapa puluh
tahun Yahudi bertapak di Singapura. Dari situ berbagai rancangan dan
teknik pencarian dijalankan.
Rancangan jangka panjang telah dan sedang dilaksanakan.
Manakala di Israel, Yahudi telah mula membina kuil suci di Baitul Maqdis untuk meyambut kedatangan Dajjal..
Replika Kuil Suci Yahudi. Sila lawati The Temple Institute |
Jews Plant@ Pokok Gharqad di tanam dengan banyaknya di seluruh Israel |
Yahudi juga sibuk menanam pokok Gharqad untuk tempat bersembunyi andai bala tentera al Mahdi menyerang. Yahudi sangat yakin dengan keperluan pokok Gharqad ini. Mereka telah menjalankan kempen menanam pokok tersebut.
Yahudi diberitakan juga telah menempah pedang-pedang titanium dari United Kingdom untuk peperangan menentang tentera al Mahdi.
Masa sudah amat singkat pada perkiraan Yahudi.
Di mana al Mahdi ?
Al Mahdi mesti di jejaki walaupun ke lubang cacing. Terhapusnya Al Mahdi maka akan selamatlah seluruh bangsa Yahudi di bumi Israel. Jika tidak penyembelihan Yahudi secara total tidak dapat dielak lagi.
Para pemikir
Yahudi membuat perancangan yang amat licik untuk melaksanakan misi
mencari dan membunuh Imam Mahadi . Tanpa kita sedrai bahawasanya Yahudi
sudahpun menerobos jauh ke dalam negara kita.
Pelbagai
teknologi dan perisian dibangunkan untuk memudahkan Yahudi menjejaki
seorang bernama Muhammad bin Abdullah melalui sistem komputer bersepadu.
Setiap yang
bernama Muhammad bin Abdullah pasti akan dijejaki satu persatu dan
diselidiki latar belakangnya. Seorang Muhammad bin Abdullah mesti
ditemui dan dihapuskan dengan apa cara jua pun.
Ini adalah
kemuncak pencarian Yahudi di bumi Jawi ini. Mereka teramat kesuntukan
masa. Imam Mahadi masih gagal dijejaki. Cemas puak Yahudi bukan
kepalang.
Wahai bani Jawi,
dibumi yang kita pijak ini TELAH zahir pemimpin Agung Akhir Zaman. Kita
akan mendengar seruan dari langit untuk kita pulang ke tanah asal kita.
Kita ada tugas besar menghapuskan bangsa penderkaha iaitu Yahudi Laknatullah.
Mereka pembunuh para Nabi.
Kita, Bani Jawi akan menuntut bela.
Kita akan pulang membawa panji-panji hitam mengiringi al Mahdi al Muntazar.
Jangan dirisaukan keselamatan al Mahdi. Baginda tetap dalam peliharaan Allah.
Apa yang perlu
kita lakukan sekarang ialah memperkukuhkan iman dan meneguhkan amalan.
Tingkatkan keyakinan kita kepada Allah dan sempurnakan sunnah Rasululah
SAW dalam kehidupan seteliti mungkin.
Jadilah ahli sembahyang dan jangan ditinggal sembahyang malam dan pelajarilah ilmu fadhail dan masail sebaik-baiknya.Jangan pisahkan lagi nama Allah dari lidah-lidah dan hati kamu.Jangan lalai berselawat ke atas Rasulullah SAW dan beristighfarlah belasan ribu kali setiap hari.Murnikanlah lagi akhlak-akhlak kamu dan berakhlaklah dengan akhlak Allah.Perbaikilah niat kamu sehari-hari semata-mata hidup ini mencari redha Ilahi semata-mata. Kita bukan berjuang untuk pangkat, nama atau pun harta.Bersiap sedialah untuk satu perjalanan yang jauh.Kita akan pulang ke tanah asal kita mengiringi pemimpin akhir zaman.Kita akan melindungi al Mahdi dengan nyawa kita.Dunia akan melihat kebangkitan semula kaum yang hilang ini.Seruan dari langit pasti akan kedengaran.
Masanya sudah tersangat hampir untuk kita meninggalkan “ promised land” ini.
Bersiaplah untuk pulang ke tanah asalmu wahai Bani Jawi.
Bersiaplah untuk pulang wahai bangsa mulia mengiringi al Mahdi pemimpin Agung akhir zaman.
Bersiaplah untuk pulang ke tanah asal kita iaitu bumi suci nabi-nabi.
Pertempuran Bani Jawi dengan Yahudi tidak dapat dielakkan lagi. Musuh Yahudi yang sebenarnya bukanlah Palestin tetapi Bani Jawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar