HAARP
atau yang disebut sebagai High Frequecy Active Auroral Program diduga
sebagai senjata rahasia milik Amerika. Dikhawatirkan senjata ini
nantinya akan menyebabkan kerusakan alam yang tak bisa dipulihkan.
HAARP
merupakan sebuah program penelitian ionosfer yang dimulai pada 1990 dan
sudah diprediksi oleh banyak orang. Berlokasi di Gakona, Alaska
(latitude: 62.39, longitude: 145.15), Amerika Serikat, HAARP
disebut-sebut dirahasiakan dalam lokasi yang dijaga super ketat.
Dengan
dalih meneliti dan menyelidiki potensi ionosfer dalam pengembangan
teknologi sebagai keperluan pendataan dan komunikasi radio, malah banyak
bencana alam yang diduga sebagai akibat dari percobaan HAARP.
Adalah
seorang mantan pejabat militer Perancis bernama Marc Filterman yang
mengatakan bahwa teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio sudah
dimiliki oleh Amerika. Frekuensi radio yang dimanipulasi ini nantinya
bisa membuat kondisi cuaca seperti badai dan topan sesuai keinginan.
Marc
Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan
bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi
radio untuk melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan.
Benarkah alat ini sudah ditemukan oleh Amerika?
Dr.
Rosalie Bartell mengonfirmasi kebenaran HAARP yang dikembangkan oleh
militer Amerika. Ilmuwan kelas dunia tersebut menyatakan bahwa sistem
HAARP itu bisa menjadi senjata potensial yang bisa mengatur cuaca dengan
metode pengaturan penguapan air di atmosfer sehingga bisa mengendalikan
badai dan banjir di lokasi yang diinginkan.
Denger-denger nih, Rusia di tahun 2001 pernah menuduh AS di depan PBB karena eksperimen Amerika berbuah bencana di Rusia. Entah benar atau tidak yang pasti Amerika menolak dituduh sebagai penyebab bencana-bencana tersebut.
Dalam buku Between Two Ages yang ditulis
oleh Zbigniew Brzezinksi, ia juga menulis mengenai senjata mematikan
ini. Pria yang pernah menjadi penasehat keamanan gedung putih itu
menyatakan bahwa teknologi akan menyediakan teknik yang bisa digunakan
untuk melakukan peperangan rahasia. Peperangan ini hanya membutuhkan
sedikit pasukan. Teknik yang digunakan bisa dengan memodifikasi cuaca.
Fluxgate
Magnometer, komponen HAARP. Penemu: Victor Vacquier, dibuat pada era
Perang Dunia II. Fungsi aslinya untuk mendeteksi kapal selam pada
pesawat terbang dengan tipe terbang yang rendah.
Digisonde, perangkat HAARP yang mirip dengan radio. Berfungsi untuk menentukan karakter ionosfer.
Mereka-mereka yang terlibat di dalam HAARP:
- Angkatan Laut Amerika Serikat – bagian dana.
- Angkatan Udara Amerika (USAF) – bagian dana.
- Universitas Alaska (University of Alaska) – bagian dana.
- Defense Advanced Research Project Agency – bagian dana.
- Office of Naval Research (ONR) – pengelola.
- Air Force Research Laboratory – pengelola.
- Stanford University – pengembang.
- University of Massachussets – pengembang.
Cara Kerja HAARP
HAARP
bekerja dengan cara memanipulasi keadaan langit di sekitarnya dengan
memanaskan ionosphere yang dipusatkan di satu titik hingga menaikkan
tekanan atmosfer. Setelah tekanan yang dikumpulkan di satu titik fokus
itu mulai terbentuk, sempurnalah apa yang disebut dengan arus jet
(jetstream).
Metode yang juga merupakan salah satu eksperimen
senjata ini ialah menembakkan sinar elektromagnetik ke lapisan ionosfer
bumi, yang disebut juga pemanas ionosfer.
Dampak dari penggunaan HAARP
Seorang
peneliti bidang eletronik bernama David Yarrow yakin bahwa cara
penembakan tersebut akan berakibat robeknya lapisan ionosfer bumi.
Lapisan ionosfer yang berjarak sekitar 40-60 mil diatas permukaan bumi
sejatinya berfungsi sebagai pelindung dari ganasnya radiasi sinar
matahari.
Hal senada juga diungkapkan oleh peneliti lain, Charles
Yost, yang mengatakan jika ionosfer diganggu, lapisan atmosfer yang
berada di bawahnya juga pasti akan kacau. Bila diibaratkan, seperti
siklus alam yang kacau karena hilangnya satu mata rantai.
Senjata pemusnah massal?
Dari
beberapa pendapat orang, ada yang mengatakan bahwa HAARP dikembangkan
menjadi senjata pemusnah massal yang mampu menciptakan gempa bumi,
badai, banjir melalui manipulasi penguapan air, dan bencana-bencana yang
kita kira sebagai bencana alam biasa.
Atas ancaman global ini,
dimulai dari penduduk Alaska, hingga di seluruh dunia menuntut jawaban
dari Amerika atas ada tidaknya senjata HAARP ini. Dokumen yang dirilis
militer juga menyatakan bahwa HAARP memang dibuat untuk kepentingan
departemen pertahanan. Sebelumnya, militer membantah adanya senjata yang
sudah disejajarkan dengan Area 51 ini.
Sudah memasuki tahap uji coba?
HAARP
semakin ramai dibicarakan sejak tahun 2004, yang diduga sebagai tahap
beta penggunaan HAARP. Badai tornado yang seharusnya terjadi hanya 4
kali dalam setahun, malah menjadi 6 kali pada tahun 2004 silam.
Kekacauan cuaca juga diduga sebagai akibat dari tahap beta HAARP ini,
meski kemungkinan karena global warming juga ada.
Kejadian kedua
yakni gempa di Cina Mei 2008 yang membuat HAARP semakin menjadi
tersangka dalam bencana alam ini. Beberapa kejadian lain yang diduga
menjadi bukti keganasan HAARP ialah wabah belalang terbesar di Afrika
Barat, kekeringan di Asia Timur dan Tengah, Karibia dilanda badai
tropis, hujan badai tropis Alex-Frances-Charley-Ivan-Jeanne terjadi
dalam waktu singkat dan berurutan.
Bisa mencuci otak manusia
HAARP
ternyata memang sangat mengerikan. Jika benar, radiasi ELF (Extremely
Low Frequency) yang dikirimkan ke otak manusia akan bisa mengontrol mood
manusia. Jika otak manusia saja sudah bisa dikendalikan mudah, dengan
jarak jauh tanpa perlu pasukan bersenjata, entah apa jadinya umat
manusia di bumi ini.
Kesimpulan
Jika benar
akan adanya senjata ciptaan Amerika yang bernama HAARP ini, maka Amerika
bisa mengendalikan cuaca, gempa bumi, badai, bencana kelaparan, dsb.
Senjata seperti ini mirip dengan senjata biologis yang bisa dibilang
sangat mengerikan dampaknya.
Yang lebih mengerikan lagi, senjata
jenis seperti ini sulit dideteksi siapa yang melakukannya. Semoga saja
isu HAARP ini adalah tidak benar adanya, walau secara logika dan bukti,
kemungkinan itu ada.
Yang tak kalah penting, jangan mudah
terpancing karena ini senjata yang diduga milik Amerika, lantas kita
dengan mudahnya mengatakan bahwa Amerika adalah musuh. Bukti-bukti
secara tidak langsung memang mengarah ke Amerika, tapi sebelum bukti itu
benar-benar jelas, kita tetap harus berpikir jernih.
Kalaupun benar dalangnya Amerika, biarkan pengadilan internasional yang memutuskannya.
Sumber: Kaskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar