Kyai Hasyim menggendong hampir sampai ke pesantren. Menjelang sampai ke pesantren org itu minta diturunkan. Org itu kemudian berkata, "Sampaikan kpd Kyai Imron, saya ini Nabi Khidir." Setelah itu org tersebut lenyap. Begitu kabar disampaikan, Kyai Imron terkejut. Beliau menyesal telah menolak menggendong org berpenyakit itu yg tdk lain adalah Nabi Khidir. Sejak itu, kabarnya Kyai Imron bertekad utk mencari Nabi Khidir. Beliau trs mengembara utk mencari Nabi Khidir.
Kasus seperti yg dialami Kyai Imron ini memang banyak terjadi.
Seseorang pernah ingin bertemu Nabi Khidir. Ia datang kpd seorang kyai
yg dikenal wali. Org tersebut kemudian disuruh pergi ke trotoar gedung
bioskop. Namun begitu sampai di tempat yg ditunjuk, ternyata Nabi Khidir
tak ada. Org tersebut kemudian kembali ke rumah sang kyai. Ia
melaporkan bahwa di depan gedung bioskop itu tak ada Nabi Khidir, yg ada
hanya seorang penjual bakso. Lalu apa kata sang kyai? "Ya, itu Nabi
Khidir yg menjelma jadi tukang bakso," kata kyai itu. Kontan saja org yg
sdh lama ingin bertemu Nabi Khidir itu menjadi gila.
Konon, KH. Abdul Hamid Pasuruan sering didatangi org yg ingin bertemu dgn Nabi Khidir. Suatu ketika beliau kedatangan tamu yg ngotot ingin bertemu Nabi Khidir. Mbah Hamid lantas minta org itu datang kembali besok. Karena memang sangat ingin bertemu Nabi Khidir, org tersebut datang seperti perintah Mbah Hamid. Ia lantas duduk di sela-sela tamu yg banyak, Mbah Hamid terus asyik bercakap-cakap dgn para tamunya. Kemudian para tamu itu pulang sehingga tinggal org yg ingin bertemu Nabi Khidir itu.
"Kyai, mana Nabi Khidirnya?" Katanya tak sabar setelah menunggu tak muncul-muncul.
"Lho, tadi sewaktu sampean kemari ada org nggak di depan?" tanya Mbah Hamid.
"Ada, tapi hanya org yg membersihkan got," kata org itu jujur.
"Ya, itu tadi Nabi Khidir," jelas Mbah Hamid.
Org itu tak menyangka ternyata org yg ia sepelekan tadi Nabi Khidir yg selama ini ia cari. Dan penyesalan pun datangnya selalu terlambat.
Begitulah sebagian dari misteri Nabi Khidir. Ia bisa berwujud apa saja. Bisa berwujud seorang ahli hikmah seperti yg dialami Nabi Musa AS. Bisa berwujud seorang Syeikh yg kemudian mengajarkan ilmu agama seperti yg dialami oleh Imam Turmudzi ra. Atau bisa berwujud org yg kelaparan kemudian meminta makan seperti yg dialami Hb. Umar b. Muhammad Alatas Cipayung. Wallaahu A'lam bisshowwab.
Konon, KH. Abdul Hamid Pasuruan sering didatangi org yg ingin bertemu dgn Nabi Khidir. Suatu ketika beliau kedatangan tamu yg ngotot ingin bertemu Nabi Khidir. Mbah Hamid lantas minta org itu datang kembali besok. Karena memang sangat ingin bertemu Nabi Khidir, org tersebut datang seperti perintah Mbah Hamid. Ia lantas duduk di sela-sela tamu yg banyak, Mbah Hamid terus asyik bercakap-cakap dgn para tamunya. Kemudian para tamu itu pulang sehingga tinggal org yg ingin bertemu Nabi Khidir itu.
"Kyai, mana Nabi Khidirnya?" Katanya tak sabar setelah menunggu tak muncul-muncul.
"Lho, tadi sewaktu sampean kemari ada org nggak di depan?" tanya Mbah Hamid.
"Ada, tapi hanya org yg membersihkan got," kata org itu jujur.
"Ya, itu tadi Nabi Khidir," jelas Mbah Hamid.
Org itu tak menyangka ternyata org yg ia sepelekan tadi Nabi Khidir yg selama ini ia cari. Dan penyesalan pun datangnya selalu terlambat.
Begitulah sebagian dari misteri Nabi Khidir. Ia bisa berwujud apa saja. Bisa berwujud seorang ahli hikmah seperti yg dialami Nabi Musa AS. Bisa berwujud seorang Syeikh yg kemudian mengajarkan ilmu agama seperti yg dialami oleh Imam Turmudzi ra. Atau bisa berwujud org yg kelaparan kemudian meminta makan seperti yg dialami Hb. Umar b. Muhammad Alatas Cipayung. Wallaahu A'lam bisshowwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar