Tokoh yang cukup kontraversial ini merupakan salah satu penentu
yang sangat berpengaruh bagi perkembangan sejarah pemikiran ilmu sosial. bahkan
dapat dikatakan bahwa sejarah akan berbeda sekarang ini tanpa Karl Marx.
Demikian salah satu kesimpulan Franz Magnis Suseno mengenai pemikiran Karl
Marx.
Pengaruh pemikiran Karl Marx
tidak bisa diragukan lagi dalam sejarah perjalanan dunia ini. Marx tidak hanya
merangsang perubahan cara berpikir, akan tetapi juga mengubah cara manusia
bertindak. Seperti dikatakan Marx sendiri, “Para filosof hanya
menginterpretasikan dunia dalam berbagai cara; masalahnya adalah bagaimana
mengubah dunia.” Hal inilah yang kemudian membedakan Marx dari filosof lain,
misalnya, Auguste Comte atau Martin Heidegger, bahkan David Hume yang hanya
sanggup mengubah cara manusia berfikir. Meskipun tidak bisa dipungkiri juga bahwa
perubahan pemikiran ini berdampak pada kehidupan masyarakat luas, namun efeknya
tidak sebesar Karl Marx. Filsafat Marx lebih diletakkan untuk mengubah dunia.
Bahkan sebagai ideologi, “Marxisme” menyemangati sebagian besar gerakan buruh
sejak akhir abad ke-19 dan dalam abad ke-20 yang mendasari kebanyakan gerakan
pembebasan sosial.
untuk lebih
jelasnya mari kita cermati tulisan sampah ini sebagai berikut.
Biografi Karl Marx
Karl Marx lahir di Trier, Prusia,
5 Mei 1818. ayahnya, seorang pengacara, menafkai keluarganya dengan relatif
baik, khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah dari pendeta yahudi
(rabbi). Tetapi, karena alasan isnis ayahnya menjadi penganut ajaran Luther
ketika Karl Marx masih sangat muda. Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor
filsafat dari Universitas Berlin, Universitas yang sangat di pengaruhi oleh
Hegel dan guru - guru muda penganut filsafat Hegel, tetapi berpikir Kritis.
Gelar doktor Marx di dapat dari kajian filsafat yang membosankan, tetapi kajian
itu mendahului berbagai gagasannya yang muncul kemudian.
Setelah tamat ia menjadi penulis
untuk sebuah koran liberal radikal dan dalam tempo 10 bulan ia menjadi editor
kepala koran itu. Tetapi karena pendirian politiknya, koran itu kemudian di
tutup pemerintah. Esai – esai awal yang di terbitkan dalam periode mulai
mencerminkan sebuah pendirian yang membiumbing Marx sepanjang hidupnya.
Esai-esai tulisan Marx itu secara bebas di taburi prinsip-prinsip demokrasi ,
ia menolak keabstrakat filsafat hegelian, mimpi naif komunis utopiadan gagasan
aktivis yang mendesak apa yang ia anggap sebagai tindakan politik prematur.
Dalam menolak gagasn aktivis ini Marx meletakkan landasan bagi gagasan hidup
sendiri.
Upaya praktis, bahkan dalam mengarahkan massa sekalipun, akan di jawab dengan meriam saat upaya itu di anggap berbah. tetapi, gagasan yang dapat mengarahkan intelektual kitadan yang menaklukkan keyakinan kita, gagasan yang dapat membekukan kita, merupakan belenggu – belenggu di mana seorang hanya bisa lepas darinya dengan mengorbankan nyawanya; gagasan-gagasan itu seperti setan sehingga orang hanya dapat mengatasinya dengna menyerah kepada Marx (Marx, 1842/1977;20)
Upaya praktis, bahkan dalam mengarahkan massa sekalipun, akan di jawab dengan meriam saat upaya itu di anggap berbah. tetapi, gagasan yang dapat mengarahkan intelektual kitadan yang menaklukkan keyakinan kita, gagasan yang dapat membekukan kita, merupakan belenggu – belenggu di mana seorang hanya bisa lepas darinya dengan mengorbankan nyawanya; gagasan-gagasan itu seperti setan sehingga orang hanya dapat mengatasinya dengna menyerah kepada Marx (Marx, 1842/1977;20)
Marx menikah pada 1843 dan tak
lama kemudian ia terpaksa meninggalkan jerman untuk dapt suasana yang lebih
libaral di Paris. Di Paris ia bergualat dengan gagasan Hegel dan pendukungnya,
tetapi ia juga menghadapi dua kumpulan gagasan baru – sosialisme Prancis dan
politik Ekonomi Inggris. Dengan cara yang unik dia menggabungkan hegelian,
sosialisme dan ekonomi politik yang kemudian menentuka orientasi
intelektualnya. Hal yang sangat penting pula adalah pertemuannya dengan orang
yang kemudian menjadi teman seumur hidupnya, donatur dan kolabolatornyayakni
Fredrich Engels (Carver, 1983) Engels anak penguasa pabrik tekstil menjadi
seorang sosialis yang mengkritik kondisis kehidupan yang di hadapi kelas buruh.
Banyak di antara rasa kasihan Marx kesengsaraan kelas buruh berasal dari
paparannya kepada Engels dan gagasannya sendiri.
Tahun 1844 Marx dan Engels
mengadakan diskusi panjang di sebuah Café terkenal di Paris dan meletakkan
landasan kerja untuk bersahabat seumur hidup. Mengenai diskusi itu Engels
berkata ”kesepakatan lengkap kami dalam dalam semua budang teori menjadi
nyata….dan perjanjian kerja sama kami mulai sejak itu”(McLellan, 1993:131) di
tahun berikutnya Engels menerbitkan karya the condition Of The Working
Class in England. Selama periode itu Marx menerbitkan sejumlah karya yang
sangat sukar di pahami (kebenyakan belum di terbitkan semasa hidupnya) termasuk
the Holy Family dan The German ideology (di tulis bersama Engels)dan ia pun
menulis the economic and philosophic manuscripts 1844 yang menandakan perhatiannya
terhadap bidang ekonomi main meningkat.
Meski Marx dan Engels mempunya
orientasi teoritis yang sama, namun ada juga beberapa perbedaan di antara
mereka. Marx cenderung menjadi seorang intelektual teoritis yang kurang teratur
dan sangat berorientasi kepada keluarga. Engels adalah pemikir praktis, rapi
dan pengusaha teratur dan orang yang tak percaya pada lembaga keluarga. Meski
mereka berbeda, Marx dan Engels menempa kerja sama yang akrab sehingga mereka
berkolabirasi menulis buku dan artikel dan bekerja sama dalam organisasi
radikal, dan bahka Engels membantu membiayai Marx selama sisa hidupnya sehingga
memungkinkan marx mencurahklan perhatiannya pada kegiatan intelektual dan
politiknya.
Meski ada asosiasi erat antara
nama Marx dan Engels, namun Engels menjelaskan bahwa ia teman junior; Marx
mampu berkarya sangat baik tanpa aku. Aku tidak pernah mencapai prestasi
seperti yang di capai Marx. Pemahaman Marx lebih tinggi, pengalamannya lebih
jauh dan pandangannya lebih luas serta cepat ketimbang aku. Marx adlah
jenius(Engels, di kutip dalam McLellan,1973;131-132)
Banyak yang percaya bahwa Engels
gagal memahami berbagai seluk beluk Marx. Setelah Marx meninggal, Engels
menjadi juru bicara utama bagi teori marxian dan dalam berbagai cara
menyimpangkan dan terlalu menyerderhanakannya, meski ia tetap setia terhadap
perspektif politik yang ia tempa bersama Marx.
Karena beberapa tulisannya telah
menggangu pemerintahan prusia, pemerintah perancis(atas permohonan
prusia)mengusir Marx tahun 1845 dan karenanya Marx pindah ke Brussel.
Radikelismenya meninggkat dan ia menjadi anggota aktif di bidang gerakan
revolusioner internasional. Ia pun bergabung dengan liga komunis dan bersama
Engels diminta menulis anggaran dasar liga itu, hasilnya adalah manifestor
komunis 1848, sebuah karya besar yang di tandai oleh slogan-slogan politik yang
termasyur (misalnya ‘kaum burh seluruh dunia bersatulah’!!).
Tahun 1849 ia pindah ke london
dan, mengingat kegagalan revolusi politik tahun 1848, ia menarik diri dari
aktivitas revolusioner dan beralis ke kegiatan rsiset yang lebih rinci tentang
peran sistem ka[pitalis. Study ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku das
kapital.jilid pertama di terbitkan tahun 1867; kedua jilid yang lainya di
terbitkan sesudah ia meninggal. Selama riset dan menulis itu ia hidup dalam
kemiskinan, membiayai hidupnya secara sederhana dari honorarium tulisannya dan
bantuan dana dari Engels. Tahun 1864 Marx terlibat kembali dalam kegiatan
politik, bergabung dengan ‘The Internasional’, sebuah gerakan buruh internasio
nal. Ia segera menonjol dalam gerakan itu dan mencurahkan perhatian selama
beberapa tahun untuk gerakan itu. Ia mulai mendapat popularitas, baik sebagai
pimpinan internasional maupun sebagai penulis des kapital. Perpecahan gerakan
internasional tahun 1876, kegagalan dari berbagai gerakan revolusioner dan
penyakit – penyakit, akhirnya membuat Marx ambruk. Istrinya wafat tahun 1881
dan anak perempuannya tahun 1882 dan Marx sendiri wafat di tahun 1883.
Hegel dan Marx
Perlu diketahui filsafat Hegel mengandung
hal yang bernilai seperti: teori tentang gerak yang abadi, perkembangan dari
jiwa yang universal, dan terutama metode dialektika. Hal
yang disebut terakhir inilah yang akan dijelaskan lebih lanjut. Dialektika
berarti sesuatu itu hanya benar apabila dilihat dengan seluruh hubungannya.
Dialektika bisa juga dirumuskan sebagai teori tentang persatuan hal-hal yang
bertentangan. Contoh yang tepat untuk menjelaskan dialektika adalah dialog.
Dalam setiap dialog, terdapat sebuah tesis, yang kemudian melahirkan
anti-tesis, dan selanjutnya muncul sintesis. Proses demikian berulang terus
menerus.
Hegel menyatakan bahwa hukum
dialektika ini memimpin perkembangan jiwa. Dunia menurut Hegel berada dalam
proses perkembangan. Namun
ia tidak menerapkan hukum ini lebih jauh lagi kepada alam dan masyarakat. Hegel
adalah seorang idealis. Menurut Hegel, esensi kenyataan bukanlah benda
materiil, melainkan jiwa. Idealisme berpandangan metafisika bahwa realitas yang
utama adalah ide atau gagasan.
Dari pandangan Hegel tentang
dialektika, Marx kemudian menyusun kembali, membangun bangunan pemikiran yang
lebih baik dari gurunya tersebut. Marx tidak puas terhadap dialektika Hegel
yang berpusat pada ide/roh. Hal ini bagi Marx terlalu abstrak dan tidak
menyentuh realitas konkret. Pengertian ini tidak sesuai dengan tesis Karl Marx
bahwa filsafat harus mengubah cara orang bertindak. Dalam pandangannya, filsafat
tidak boleh statis, tetapi harus aktif membuat perubahan-perubahan karena yang
terpenting adalah perbuatan dan materi, bukan ide-ide. Manusia selalu terkait
dengan hubungan-hubungan kemasyarakatan yang melahirkan sejarah. Marx
membalik dialektika ide Hegel menjadi dialetika materi. Apabila Hegel
menyatakan bahwa kesadaranlah yang menentukan realitas, maka Marx
mendekonstruksinya dengan mengatakan bahwa praksis materiallah yang menentukan
kesadaran.
Materialisme adalah teori yang
menyatakan bahwa semua bentuk dapat diterangkan melalui hukum yang mengatur
materi dan gerak. Meterialisme berpendapat bahwa semua kejadian dan kondisi
adalah sebab akibat lazim dari kejadian-kejadian dan kondisi-kondisi
sebelumnya. Dengan demikian, materialisme selalu memberikan penekanan bahwa
materi merupakan ukuran segalanya, melalui paradigma materi ini segala sesuatu
dapat diterangkan.
Materialisme dialektis memiliki
asumsi dasar bahwa benda merupakan suatu kenyataan pokok, bahwa kenyataan itu
benar-benar objektif, tidak semata berada dalam kesadaran manusia. Konsekuensi
logisnya adalah pengetahuan realitas secara otomatis menjadi tidak bisa
dipisahkan dengan kesadaran manusia. Bahkan materialisme mengakui bahwa
kenyataan berada di luar persepsi kita tentangnya, sehingga kenyataan obyektif
adalah penentu terakhir terhadap ide.
Pembalikan Marx dari idealisme
Hegel ke materialisme memang tidak berarti ia meninggalkan dialektika Hegel.
Materialisme Marx adalah materialisme dialektis yang meyakini kebudayaan akan
mengalami kemajuan. Jika dalam Hegel adalah realisasai total roh absolut, maka
dalam Marx kemajuan kualitatif tersebut berupa masyarakat tanpa kelas
(masyarakat yang tidak lagi didominasi materi). Visi
Marx untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas merupakan gambaran praksis dari
ide dasar materialisme sosialisnya. Sistem feodal yang tergantikan oleh sistem
kapitalis telah membawa perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial. Marx yakin
suatu saat, kapitalisme akan menemui kehancuran dan melahirkan sintesis,
komunis sebagai ideologi kekuatan baru, masyarakat tanpa kelas.
Marxisme
Marxisme berawal dari
tulisan-tulisan Karl Marx. Dalam arti luas, Marxisme berarti paham yang
mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx. Pandangan-pandangan ini mencakup
ajaran Marx mengenai materialisme dialektis dan materialisme historis serta
penerapannya dalam kehidupan sosial.Marxisme lahir dari
konteks masyarakat industri Eropa abad ke-19, dengan semua ketidakadilan,
eksploitasi manusia khususnya kelas bahwa/kelas buruh. Menurut analisa Marx,
kondisi-kondisi dan kemungkinan-kemungkinan teknis sudah berkembang dan merubah
proses produksi industrial, tetapi struktur organisasi proses produksi dan
struktur masyarakat masih bertahan pada tingkat lama yang ditentukan oleh
kepentingan-kepentingan kelas atas. Jadi, banyak orang yang dibutuhkan untuk
bekerja, tetapi hanya sedikit yang mengemudikan proses produksi dan mendapat
keuntungan. Karena maksud kerja manusia yang sebenarnya adalah menguasai alam
sendiri dan merealisasikan cita-cita dirinya sendiri, sehingga terjadi
keterasingan manusia dari harkatnya dan dari buah/hasil kerjanya. Karena
keterasingan manusia dari hasi kerjanya terjadi dalam jumlah besar (kerja
massa) dan global, pemecahannya harus juga bersifat kolektif dan global.
Berbeda dengan model-model
sosialisme lama, Marxisme menyatakan dirinya sebagai “sosialisme ilmiah”. Untuk
mendukung klaim tersebut, Marx mendasarkan pada penelitian syarat-syarat
objektif perkembangan masyarakat. Marx menolak pendasaran sosialisme pda
pertimbangan-pertimbangan moral. Materialisme sejarah merupakan dasar bagi
sosialisme ilmiah tersebut. Marx yakin bahwa ia telah menemukan hukum objektif
perkembangan sejarah. Objek pencarian materialisme historis adalah hukum-hukum
gerakan dan perkembangan masyarakat insani yang paling universal. Marx
menciptakan suatu pemahaman sejarah menjadi seperti sains yang pasti dan eksak.
Karena hal itulah Marx menyatakan bahwa sosialismenya bersifat ilmiah karena
berdasarkan pada pengetahuan hukum-hukum objektif perkembangan masyarakat.
Marxisme pada hakekatnya bukanlah
merupakan suatu penafsiran terhadap perubahan proses-proses dalam masyarakat,
akan tetapi merupakan sebuah terori yang menyatakan bahwa hukum objektif
perkembangan masyarakat dapat ditetapkan sama seperti halnya penemuan-penemuan
dalam bidang ilmu pengetahuan sehingga bisa bersifat pasti dan universal.
Dengan mengajukan sosialisme ilmiah sebagai penerapan hukum dasar alam pada
masyarakat, teori Marx seakan-akan dibenarkan oleh ilmu-ilmu alam, karena
memiliki objektivitas seperti ilmu-ilmu alam.
Kesimpulan dan Kritik
Filsafat Karl Marx meruapak salah
satu filsafat yang palling berpengaruh di dalam perkembangan sejarah. Kemampuan
gagasan Marx untuk berdialektika dengan zaman, menjadikannya pemikir yang tidak
pernah sepi dari kritikan dan pujian atasnya. Namun, apapun tanggapan dunia
terhadapnya, kehadirannya telah menggerakkan kesadaran kelompok buruh, budak
dan aktivis sosialis untuk mengorganisir diri dan berjuang mewujudkan
perubahan.
Pendapat Karl Marx tentang tujuan
akhir berupa masyarakat tanpa kelas sebenarnya merupakan suatu yang paradoks
dengan konsep dialektis itu sendiri. Dialektisisme merupakan sebuah proses yang
terus menerus sehingga tidak akan tercipta kemandegan. Pertanyaan selanjutnya
adalah bagaimana mungkin masyarakat tanpa kelas akan terwujud? Bukankah dalam
proses bermasyarakat tetap harus ada pembagian kerja? Teori masyarakat tanpa
kelas Marx memang semacam utopisme yang penuh paradoks dalam teori-teorinya.
Pandangan Marx tentang sejarah yang saintifik telah mereduksi kemanusian.
Mansia hanya menjadi korban dari barang-barang produksi dan tidak lagi memiliki
independensi.
Daftar Pustaka
Rius, 2000, Marx Untuk
pemula, Yogyakarta: Insist
Suseno, Franz Magnis, 2001, Pemikiran
Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis Ke
Perselisihan
Revisionisme, Jakarta:
Gramedia
tau dapat diartikan sebagai politik adiluhung, yaitu apa yang
seharusnya dilakukan (dimensi etis). Sementara arus besar kedua, mengurai
politik dengan pendekatan praktik-praktik nyata yang dilakukan oleh aktor
politik, pendek kata: seadanya (dimensi praksis).
Roger Simon, Gagasan-Gagasan Politik Gramsci (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1999).