div id='fb-root'/>
  • CAKNUN.
  • Bersama Zastrow el-ngatawi
  • Jombang 1-5 Agustus 2015.

Selasa, 01 Maret 2011

MASA PERGERAKAN BAMBU RUNCING TEMANGGUNG.

Beberapa kejadian Penting.
Penyepuhan “ Bambu Runcing Temanggung” di Tebuireng atas permintaan HadrotuSyeh K.H Hasyim Asyari
Pada suatu siang yang sangat cerah datang utusan bupati wonosobo melalui bupati Temanggung (Pelindung BMT) meminta dengan sangat agar dilakukan “penyepuhan” dan dirawuhi para Kyai Temanggung Bambu Runcing untuk pemuda Wonosobo yang jumlahnya sangat banyak sekali.
Berhubung pada waktu itu ditemanggung parakan sendiri banyak tamu tang tidak henti- hentinya meminta barokah dan tidak mungkin bisa ditinggalkan, maka yang bisa hadir di wonosobo hanya, K.H Subchi, K.Baedhowi dan beberapa badal. Demikian pula dan utusan dari Gubuk Purwodadi dengan maksud yang sama, juga dari pati. Yang hadir di Gubuk iyalah K.H Nawawi atas nama Sabillillah dan teman- temannya yang hadir di Pati ialah K.H Subchi, K. Baehdowi dan Bapak sulaiman basir/ Chisbullah.
Pada waktu itu Kyai- Kyai Temanggung juga memberi Ijazah Penyepuhan Bambu Runcing kepada sebagian ulama luar daerah Temanggung yang dipandang perlu dan mampu diantaranya : K.H Danusiri dari desa Jetis Susukan Salatiga yang dibantu K.Toha, K.H Jumari, K.Ghomrowi di ijinkan menyepuh didaerahnya sebagai badal. Begitu juga K.H Muntaha ch Kalibeber mojotengah kab. Wonosobo , K Muchlas Panggung Tegal di pekalongan, serta seorang Kyai dari daerah antar banyumas cilacap.
Berita yang sangat menggembirakan yaitu Almukarom romo Kyai Hasyim Asyari Tebuireng Jomban Jawa Timur, Rois Aam NU akan Ngrawuhi di parakan ( BMT).
Pengurus BMT dan para Ulama segera mengadakan musyawarah. Hasil musyawarah: jangan sampai HadrotuSyeh K.H Hasyim Asyari rawuh dulu keTemanggung, tetapi kita dulu yang sowan kepada beliau di Tebuireng Jombang. Maka yang menghadap sowan kesana adalah : K.H Subchi, K.H Nawawi, K Ali, K. Shahit baydhowi, mereka yang sowan kesana, ternyata didawuhi juga menyepuh “Bambu Runcing”oleh bapak K.H Hasyim Asyari penyepuhan dilakukan dengan tatacara seperti di parakan. Sejak saat itu K.H Subchi dan “Bambu Runcing” Temanggung Mulai Tersohor di Jawa Timur.

Tidak ada komentar: