div id='fb-root'/>
  • CAKNUN.
  • Bersama Zastrow el-ngatawi
  • Jombang 1-5 Agustus 2015.

Senin, 07 November 2016

KELAS MENULIS (9)

https://scontent-sin6-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-0/s552x414/Sore ini materinya sesuai permintaan mas EM Nur Hidayatulloh. Yaitu seputar tulisan-tulisan mbeling yang penuh permainan istilah. Setelah kemarin Gunarso, sekarang Joko Susanto.
Tulisan di bawah ini untuk dibaca dan dipetik kreativitasnya, bukan untuk diamalkan adegan-adegannya.
SEPAKBOLA LIGA KUNING
Kehidupan adalah arena sepakbola ketika tanah lapang dibangun toko – pabrik – supermarket - parkantoran. Maka dimaklumkan bersepakbola di sembarang tempat. Adegan tendang-tendangan terjadi di ruang seminar kampus - gedung kesenian-pasar dan kantor polisi sebagai manifestasi "dari kemerdekaan berserikat berkumpul dan bersepakbola.
Telah terjadi pertandingan seru antara kesebalasan pejabat melawan dharma wanita di sebuah kamar hotel. Babak pertama tim bapakbapak tak kuasa menandingi kehebatan ibuibu. Setelah turun minum para pejabat tampil bergairah cenderung beringas. Bola ditendang jauh melangit tak kembali ke lapangan. Maka apa saja yang bentuknya menyerupai bola disepak-digasak-disundul-diremasremas. Serangan dilancarkan tim pejabat berkalikali mengoyak gawang lawan namun wasit tentukan ibuibu sebagai pemenangnya. Belakangan diketahui bapakbapak terlibat kasus doping ada yang memakai obat benkwat-jamu untuk pakde bahkan membuat ramuan tiga dimensi :ciu dioplos temulawak dan pil koplo.
Paling menarik kompetisi antara kesebelasan. mahasiswa melawan tentara dilangsungkan di ruang interograsi. Menit pertama para mahasiswa babakbelur menjadi sasaran tendangan beruntun yang dilancarkan secara tidak sengaja. Wasit acungkan dua kartu merah untuk tentara karena diketahui tidak membawa senjata api dan lima kartu merah untuk mahasiswa yang terbukti menerima duit dari sebuah LSM luar negeri. Para pemain dua kesebelasan samasama mengenakan kostum kuning juga wasit-petugas keamanan-hakim garis-penjual tisue dan seluruh penonton diwajibkan mengenakan kuning-kuning. Awak angkutan umum yang membawa para suporter terkenakewajiban itu. Becak-dokar-bemo dan biskota pokoknya segala jenis kendaraan harus berwarna kuning termasuk mobil plat hitam plat merah harus diganti plat kuning. Sebelumnya, panitia melalui siaran radio-televisi-koran dan majalah menganjurkan kepada masyarakat agar selama seminggu tidak menggosok gigi.
Di luar arena pertandingan seorang penjahat memakai kaos merah lari terbiritbirit dikejar polisi berseragam wereng cokelat. Penjahat melompat tembok stadion disusul polisi keduanya kejarkejaran di lapangan. Lihat adegan itu seluruh penonton mulai rakyat kecil-cendikiawan-senimanbudayawan-pengusaha-birokrat-politikus-bandar judi hingga penjual es lilin serentak menyanyikan lagu kebangsaan :
"Ole ole ole ole ole ole. Ole oloe ole ole ole ole.
Ole ole ole ole ole ole. ..
Penjahat berlari makin kencang keluar lapangan mencari tempat ngumpet masuk ke wc dekat tribun samping kiri. Polisi mendobrak pintu lantas bergelut di kamar kecil yang berwarna kuning pula. Penjahat berkaos merah dan polisi berseragam wereng cokelat keluar dari wc samasama menjadi kuning karena belepotan tinja. Sungguh sulit membedakan siapa preman siapa polisi karena keduanya samasama kuning.
"Ole ole ole ole ole ole. Ole ole ole ole ole ole:'
Indonesia. 1995

Tidak ada komentar: