div id='fb-root'/>
  • CAKNUN.
  • Bersama Zastrow el-ngatawi
  • Jombang 1-5 Agustus 2015.

Sabtu, 20 Juni 2015

Sayyidah Fatimah Az-Zahro Terkasih.

Malam ke 3 Ramadhan adalah wafatnya Sayyidah Fatimah Az-Zahro. Sayyidah Fatimah sangat dicintai oleh Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda;
“membuatku susah segala yang menyusahkan Fatimah dan membuatku senang segala yang menyenangkan Fatimah, Penguasa langit dan bumi akan menjadi murka dengan murkanya Sayyidah Fatimah dan Penguasa langit dan bumi akan menjadi Ridho dengan ridho Sayyidah Fatimah”. Jika Rasulullah saw rindu kepada surga, Rasulullah akan mencium dahi Sayyidah Fatimah karena diriwayatkan ketika Rasulullah saw memakan apel dari surga,maka dari apel itulah yang akan menjadi benih Sayyidah Fatimah pada Rasulullah, dan keluar menjadi seorang anak, yaitu Fatimah Az-Zahro.
Sayyidah Fatimah disebut Umi Abiha (Ibu Ayahnya).Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Fatimah,”Engkau adalahmibu dari ayahmu”. Disebut Umi Abiha karena semua keturunan Dzurriyah Nabi saw melewati Sayyidah Fatimah sehingga seakan-akan sayyidah Fatimah adalah Ibu Rasulullah saw. Jasad Sayyidah Fatimah disholatkan oleh Sayyidina Ali
R.A dan menurut pendapat yang kuat dimakamkan di Pekuburan Baqi’ di Kompleks makam Ahli bait Nabi. Menurut riwayat lain dimakamkan di Kamar Nabi saw. KArena itu para salaf mengajarkan, ketika berziarah ke makam Nabi saw selain memberi salam Kepada Nabi saw, Sayyidina Abu Bakar dan Umar, juga kepada Sayyidah Fatimah. Dan memberi salam juga ketika di Baqi’. Sayyidah Fatimah pernah ditanya oleh Rasulullah saw,“Bagaimana wanita yang baik itu?” “ Wanita yang baik adalah wanita yang tidak pernah dilihat laki-laki dan tidak pernah melihat laki-laki”, jawab Sayyidah Fatimah. Mendengar jawaban itu Rasulullah mengatakan,”Benar- benar engkau adalah anak ayahmu”. Sayyidah Aisyah sering menggoda Sayyidah Fatimah, “Ayahmu tidak pernah nikah dengan gadis kecuali aku.
Satu-satunya istri ayahmu yang dinikah ketika gadis adalah aku”.
Sayyidah Fatimah mengadukannya kepada Rasulullah saw.
Kata Rasulullah,”Jika Aisyah berkata begitu lagi katakan padanya,’mana yang lebih utama antara gadisnya istri Nabi atau perjakanya Nabi?. Ketahuilah bahwa perjakanya ayahmu hanya untuk ibumu Khadijah. Aisyah mendapatkan ayahmu, sedangkan ayahmu sudah tidak perjaka lagi’ ”Ketika Sayyidah Aisyah menggoda lagi, Sayyidah Fatimah
mengatakan,”Yang lebih utama gadismu atau perjaka ayahku?” “Kenapa ?”, kata Sayyidah Aisyah “Ibuku walaupun janda, dia mendapatkan Ayahku yang masih perjaka. Kamu meskipun gadis, mendapatkan ayahku sudah pernah nikah dengan ibuku”. Jawab Sayyidah Fatimah.“Itu pasti jawaban dari ayahmu…”, seru Sayyidah Aisyah. Menjelang Rasulullah saw wafat, tidak ada yang sangat bersedih melebihi Sayyidah Fatimah. Nabi saw kemudian
memanggil Sayyidah Fatimah, Sayyidah Fatimahpun semakin menangis. Kemudian Nabi saw memanggil kedua kalinya, Sayyidah Fatimah tersenyum. “Aku menangis karena tidak ada kebahagiaan lagi setelah kematian ayahku. Bisikan kedua membuatku tersenyum karena aku yang pertama akan menyusul ayahku”. Enam bulan setelah Rasulullah saw wafat, Sayyidah Fatimah wafat, tepatnya di malam ketiga Ramadhan. Sayyidah Fatimah disebut Umi Abiha karena dari Sayyidah Fatimah Sir Rasulullah saw diberikan kepada
anak cucu Sayyidah Fatimah. Sayyidah Fatimah disebut juga pemimpin para wanita
seluruh alam. Sedang Sayyidah Maryam adalah pemimpin wanita di alamnya. Karena itu, Imam Syafi’I mengatakan, “Aku tidak mengunggulkan seorangpun melebihi putri Rasulullah saw”.
_____

Diceritakan oleh Habib Abdulloh bin Abdurrahman Almuhdhor
selepas tarawih malam ke 3 di Kediaman Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf pasuruan.

Tidak ada komentar: