Mendengarkan puisi-puisi Mustofa Bisri seakan terlarut di dalamnya. Kita bisa merasakan seolah-olah sebagai objek atau pemeran utamanya dalam tiap larik puisinya. Puisi yang syarat akan kritik moral keseharian kita hingga puisi cinta kepada Sang Pencipta. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan tidak dibuat-buat atau ditambah-tambahi dengan kata-kata yang indah namun puisi-puisi ini terasa sangat indah. Puisi religius, kritikan dan renungan sangat terasa dalam setiap baitnya.
salah satu penggalan puisinya
Aku tak akan memperindah kata-kata
Karena aku hanya ingin menyatakan
Cinta dan kebenaran
Adakah yang lebih indah dari
Cinta dan kebenaran
Maka memerlukan kata-kata indah?
Kalau Kau sibuk Kapan Kau Sempat
Kalau kau sibuk berteori saja
Kapan kau sempat menikmati mempraktekan teori?
Kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja
Kapan kau memanfaatkannya?
Kalau kau sibuk mencari penghidupan saja
Kapan kau sempat menikmati hidup?
Kalau kau sibuk menikmati hidup saja
Kapan kau hidup?
Kalau kau sibuk dengan kursimu saja
Kapan kau sempat memikirkan pantatmu?
Kalau kau sibuk memikirkan pantatmu saja
Kapan kau menyadari joroknya?
Kalau kau sibuk membodohi orang saja
Kapan kau sempat memanfaatkan kepandaianmu?
Kalau kau sibuk memanfaatkan kepandaianmu saja
Kapan orang lain memanfaatkannya?
Kalau kau pamer kepintaran saja
Kapan kau sempat membuktikan kepintaranmu?
Kalau kau sibuk membuktikan kepintaranmu saja
Kapan kau pintar?
Kalau kau sibuk mencela orang lain saja
Kapan kau sempat membuktikan cela-celanya?
Kalau kau sibuk membuktikan cela orang lain saja
Kapan kau menyadari celamu sendiri
Kalau kau sibuk bertikai saja
Kapan kau sempat merenungi sebab pertikaian?
Kalau kau sibuk merenungi sebab pertikaian saja
Kapan Kau akan menyadari sia-sianya
Kalau kau sibuk bermain cinta saja
Kapan kau sempat merenungi arti cinta?
Kalau kau sibuk merenungi arti cinta saja
Kapan kau bercinta
Kalau kau sibuk berkhutbah saja
Kapan kau menyadari kebijakan khutbah?
Kalau kau sibuk dengan kebijakan khutbah saja
Kapan kau akan mengamalkannya?
Kalau kau sibuk berdzikir saja
Kapan kau sempat menyadari keagungan yang kau dzikir?
Kalau kau sibuk dengan keagungan yang dzikiri saja
Kapan kau mengenalnya?
Kalau kau sibuk berbicara saja
Kapan kau sempat memikirkan bicaramu?
Kalau kau sibuk memikirkan bicaramu saja
Kapan kau mengerti arti bicara?
Kalau kau sibuk mendendangkan puisi saja
Kapan kau sempat berpuisi?
Kalau kau sibuk berpuisi saja
Kapan kau memuisi?
Kalau kau sibuk dengan kulit saja
Kapan kau sempat menyentuh isinya?
Kalau kau sibuk menyentuh isinya sja
Kapan kau sampai intinya?
Kalau kau sibuk dengan intinya saja
Kapan kau memakrifati nya-nya?
Kalau sibuk memakrifatinya nya-nya saja
Kapan kau bersatu dengan Nya?
Kalau kau sibuk bertanya saja
Kapan kau mendengarkan jawaban
oleh: Ahmad Mustofa Bisri
PENCURI
Ada yang dicuri dari diriku
Sesuatu yang membuatku
Kemudian pun jadi pencuri
Diam diam dan terus menerus dicuri
dariku apa yang bisa dicuri
Diam diam dan terus menerus kucuri
apa yang bisa kucuri
Malam pun menjadi sahabat
Malu menjadi laknat.
Rasa ragu menjadi pengganggu
Rasa rindu menjadi penunggu
Aku dicuri setiap saat
Aku mencuri setiap sempat
Setiap kali
Dicuri diriku
Kucuri diriku
Sendiri.
A. Mustofa Bisri
1998
Sajak Cinta
Sajak Cinta
cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya
cinta romeo kepada juliet si majnun qais kepada laila
belum apa-apa
temu pisah kita lebih bermakna
dibanding temu-pisah Yusuf dan Zulaikha
rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam
dan Hawa
aku adalah ombak samuderamu
yang lari-datang bagimu
hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
aku adalah wangi bungamu
luka berdarah-darah durimu
semilir sampai badai anginmu
aku adalah kicau burungmu
kabut puncak gunungmu
tuah tenungmu
aku adalah titik-titik hurufmu
huruf-huruf katamu
kata-kata maknamu
aku adalah sinar silau panasmu
dan bayang-bayang hangat mentarimu
bumi pasrah langitmu
aku adalah jasad ruhmu
fayakun kunmu
aku adalah a-k-u
k-a-u
mu
A. Mustofa Bisri
Rembang, 30.9.1995
Ketika Tuhan
Ketika Tuhan menyampaikan
MaksudNya menciptakan manusia
Sebagai khalifahNya di dunia
Para malaikat pun berkata
Tuhan, mengapa Paduka
Hendak mencipta
Makhluk perusak di sana
Penumpah darah semena-mena
Sedangkan kita
Terus bertasbih dan memuja
Paduka?
Tuhan pun bersabda
Aku tahu apa
Yang kalian buta
Terhadapnya
Ketika sang khalifah benar-benar semena-mena
Merusak dan menumpahkan darah di mana-mana
Di dunia
Apakah kita akan membenarkan para malaikat dan berkata
KepadaNya seperti mereka lalu siapakah kita
Yang tahu kehendak Sang Pencipta?
oleh: Ahmad Mustofa Bisri
Ada apa dengan kalian
Ada apa dengan kalian?
Kalian sibuk mengujarkan dan mengajarkan kalimat syahadat
Sambil terus mensekutukan diri kalian dengan Tuhan penuh semangat
Berjihad di jalan kalian
Berjuang menegakkan syariat kalian
Memerangi hamba hambaNya yang seharusnya kalian ajak ke jalanNya
Seolah olah kalian belum tahu bedanya
Antara mengajak yang diperintahkanNya
Dan memaksa yang dilarangNya
Kalian kibarkan Rasulurrahmah Al Amien dimana mana
Sambil menebarkan laknatan lil'aalamien kemana mana
Ada apa dengan kalian?
Mulut kalian berbuih akhirat
Kepala kalian tempat dunia yang kalian anggap nikmat
Ada apa dengan kalian?
Kalian bersemangat membangun masjid dan mushalla
Tapi malas memakmurkannya
Kalian bangga menjadi panitia zakat dan infak
Seolah olah kalian yang berzakat dan berinfak
Kalian berniat puasa di malam hari
Dan iman kalian ngeri
Melihat warung buka di siang hari
Kalian setiap tahun pergi umrah dan haji
Tapi kalian masih terus tega berlaku keji
Ada apa dengan kalian?
Demi menjaga tubuh dan perut kaum beriman dari virus keharaman
Kalian teliti dengan cermat semua barang dan makanan
Bumbu penyedap, mie, minyak, sabun, jajanan.
Rokok dan berbagai jenis minuman
Alkohol, minyak babi dan nikotin adalah najis dan setan
Yang mesti dibasmi dari kehidupan
Untuk itu kalian
Tidak hanya berkhotbah dan memasang iklan
Bahkan menyaingi pemerintah kalian
Menarik pajak produksi dan penjualan
Dan agar terkesan sakral
Kalian gunakan sebutan mulia, label halal
Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan
Najis yang lebih menjijikkan
Virus yang lebih mematikan
Daripada virus alkohol, nikotin dan minyak babi
Bahkan lebih merajalela daripada epidemi
Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani
Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi
Yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?
Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi
Yang lebih menjijikkan
Ketimbang kotoran seribu babi
Ada apa dengan kalian?
Kapan kalian berhenti membanguan kandang kandang babi
Di perut dan hati kalian dengan merusak kanan-kiri?
Sampai kalian mati dan dilaknati?
A. Mustofa Bisri
Download 100% Gratis...!!!
selamat idul fitri
Q.S.Asy-Syuara
selamat idul fitri
Nasehat Ramadhan
Tadarus
selamat tahun baru
Sajak Atas Nama
Bila kutitipkan
Hanien
Aku Tak Bisa Lagi Menyanyi
Dzikir Malam
Aku Merindukanmu oh.. Muhammadku
Gelombang Gelap
Buah Mata
Basrah
Sujud
Dalam Kereta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar